Masa transisi dari Presiden Soeharto ke Presiden Habibie diwarnai
banyak gejolak dan kontroversi. Pertama, meletusnya aksi
kerusuhan 13-15 Mei 1998 yang dipicu oleh penembakan empat
mahasiswa Trisakti oleh seseorang tak dikenal. Peristiwa itu sangat
menentukan rangkaian peristiwa yang lain. Namun hingga kini tidak
diketahui siapa yang menembak, dan yang lebih penting lagi,
siapa aktor intelektual di balik penembakan tersebut.
Kedua, rumor kudeta yang dikatakan akan dilakukan oleh
Pangkostrad Letjen Prabowo. Kerusuhan terjadi ketika Presiden
Soeharto berada di luar negeri. Skenarionya, Letjen Prabowo akan
muncul sebagai "penyelamat" dari kekacauan. Namun dalam perkembangannya,
Presiden Soeharto mengundurkan diri secara mendadak,
Habibie mengambil alih kepemimpinan nasional, dan kekuatan
Prabowo cs dieliminasi dari jajaran ABRI.
banyak gejolak dan kontroversi. Pertama, meletusnya aksi
kerusuhan 13-15 Mei 1998 yang dipicu oleh penembakan empat
mahasiswa Trisakti oleh seseorang tak dikenal. Peristiwa itu sangat
menentukan rangkaian peristiwa yang lain. Namun hingga kini tidak
diketahui siapa yang menembak, dan yang lebih penting lagi,
siapa aktor intelektual di balik penembakan tersebut.
Kedua, rumor kudeta yang dikatakan akan dilakukan oleh
Pangkostrad Letjen Prabowo. Kerusuhan terjadi ketika Presiden
Soeharto berada di luar negeri. Skenarionya, Letjen Prabowo akan
muncul sebagai "penyelamat" dari kekacauan. Namun dalam perkembangannya,
Presiden Soeharto mengundurkan diri secara mendadak,
Habibie mengambil alih kepemimpinan nasional, dan kekuatan
Prabowo cs dieliminasi dari jajaran ABRI.