Sabtu, 06 Agustus 2011

Kabais TNI: "Kalau TNI Sudah Turun Teroris Harus Terbunuh"

Dengan alasan melakukan perlawanan saat ditangkap, sejumlah tersangka atau terduga teroris tewas ditembak aparat Densus 88 saat penggerebekan.

Terkait itu, Kepala Badan Intelijen Strategis TNI (Kabais TNI), Laksamana Muda Soleman B. Ponto mengungkapkan, ada beda antara penanggulangan terorisme yang dilakukan TNI atau Polri. Dia menjelaskan, sebagaimana Undang-undang TNI No 34, Pasal 22 ayat 2, dalam mengatasi aksi terorisme hanya ada dua pilihan kill or to be killed.

"TNI menindak dengan melaksanakan operasi militer. Apakah perang atau selain perang. Kalau operasi militer pilihan cuma killed or to be killed. Kalau TNI sudah turun teroris harus terbunuh," ungkap Soleman dalam paparan seminar penanggulangan teroris di Lemhanas, Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2011.

Menurutnya penindakan teroris ini perlu dilihat secara komprehensif apakah sasarannya pelaku terbunuh, atau tertangkap, atau terhukum.

Cara TNI berbeda dengan Polri. Mengenai perangkat lanjut Soleman bisa TNI dan Polri. "Metodenya nanti bisa dilihat Undang-undang TNI dan Polri," ujarnya.

Namun, Pasal 6 UU Terorisme menyebutkan pelaku harus dipidana, artinya harus dihukum dan ditangkap. "Sekarang UU Terorisme dilakukan oleh polisi tapi dalam beberapa kasus teroris terbunuh," imbuhnya

"Kalau teroris boleh terbunuh ya gunakan, TNI kalau harus ditangkap lalu dihukum ada alatnya yaitu polisi. Kalau mau bunuh teroris, polisi jadi tentara saja," kata dia.

Untuk diketahui, sebagian besar tokoh teroris tertangkap dalam keadaan tak bernyawa. Misalnya Noordin M Top, Ibrahim, Dulmatin, Dr Azahari ( meski dilaporkan meledakkan diri), Ustad Zaelani. (eh)

http://nasional.vivanews.com/news/read/237806--bunuh-teroris--polisi-jadi-tentara-saja-

Keep Never Say Die Attitude & Down To Earth

Isi Dekrit Dewan Revolusi (G30S) Dari RRI

bagi kita, mungkin kita sudah ga asing dgn "sejarah" pengkhianatan PKI (Partai Komunis Indonesia) terhadap NKRI dalam gerakan yg mereka sebut G30S (kemudian Pemerintah menyematkan istilah G30S/PKI sejak Orde Baru)....

tapi sedikit di antara kita yg tahu apa itu G30S/PKI, setau kebanyakan dari kita, Gerakan 30 September (1965) tsb merupakan peristiwa pembunuhan jenderal-jenderal TNI, atau sebuah pemberontakan oleh PKI...

tapi kita harus tahu bahwa istilah "didalangi oleh PKI" itu merebak setelah oknum2 tertentu mengumandangkan hal tsb pasca G30S tsb.... sedangkan pelaku gerakan tsb, dalam hal ini diwakili oleh ex-Letkol Untung Sjamsuri selaku komandan gerakan, lewat dekrit yg disampaikannya, dia hanya menyebutkan istilah Dewan Revolusi...

mungkin, bagi rakyat Indonesia saat itu, hal itu sangat masuk akal... pasalnya, jenderal-jenderal yg dibunuh ditemukan mayatnya tanggal 3-4 Oktober 1965 di Lubang Buaya yang notabene-nya merupakan tempat pengkaderan militer ormas PKI, yaitu Pemuda Rakyat (PR)...

terlebih lagi, pihak yg gencar melebarkan isu Dewan Jenderal sbg antek-antek Nekolim yg akan melakukan coup terhadap Presiden Soekarno, adalah PKI... dan kematian jenderal-jenderal yg dianggap Dewan Jenderal ini semakin "menguatkan dugaan" di kalangan masyarakat bahwa PKI adalah dalang tsb....

dan isu ini dibiarkan terus merebak ke khalayak ramai, dan walhasil, gerakan menuntut pembubaran PKI pun meledak di berbagai wilayah dari berbagai kalangan, khususnya mahasiswa.... dan masa-masa ini merupakan masa-masa gemilang bagi oposisi PKI yg "dendam" akan kelakuan PKI dan ormas-ormasnya selama periode 1955-1965....

pada periode gejolak masyarakat tsb (1965-1966), TNI sangat gencar melakukan operasi membantai anggota-anggota PKI dan ormas-ormasnya, termasuk keluarga dan sanak familinya... hanya sedikit yg selamat dari operasi tsb dan ada juga yg ditangkap hidup-hidup lalu didata sebagai eks-PKI.... tentu saja diskriminasi telah terjadi antara non-PKI dgn eks-PKI...

terlepas dari siapa dalangnya, ane cuma mau share isi dari "dekrit" Dewan Revolusi setelah pasukan komando Dewan Revolusi merebut stasiun RRI... di sana dikumandangkan Dekrit Dewan Revolusi lewat Radio.... berikut petikannya:

Sabtu, 16 Juli 2011

ISTILAH SATUAN MILITER: DARI REGU HINGGA DIVISI

REGU

Regu adalah satuan militer terkecil dalam Bataliyon (Infanteri) yang terdiri minimal 20 personel.

Komandannya berpangkat Sersan Satu atau Kopral Kepala senior (yang berpengalaman).

Regu adalah bagian dari peleton.

PELETON

Kesatuan militer di bawah Kompi yang terdiri dari beberapa regu (biasanya tiga regu),

kekuatan personilnya kurang lebih 30 sampai 50 orang dan biasanya dipimpin seorang Letnan Dua.

Posisi Komandan Peleton biasanya merupakan penugasan PERTAMA, bagi perwira yang baru lulus dari Akademi Militer (Angkatan Darat) dan Akademi Angkatan Laut (kecabangan Marinir).

KOMPI

Kesatuan militer yang berada di bawah Batalyon terdiri dari beberapa peleton (biasanya tiga peleton)

Kekuatan personilnya kurang lebih dari 180 hingga 250 orang. Biasanya dipimpin seorang Kapten.

Dalam satuan infanteri, ada tiga macam kompi, yang disesuaikan dengan fungsinya, yaitu Kompi Senapan (Kipan), Kompi Markas (Kima), Kompi Bantuan (Kiban). Kompi Senapan disiapkan untuk operasi lapangan, dengan dukungan Kompi Bantuan.

Persenjatan Kompi Bantuan lebih berat dari persenjataan Kipan, persenjataan Kipan terdiri dari Senjata Mesin Sedang (SMS), mitraliur, dan mortir.

BATALIYON

Satuan dasar tempur di bawah Brigade atau Resimen yang terdiri dari suatu Markas, Kompi Markas dan beberapa Kompi (biasanya tiga Kompi) atau Baterai (istilah Kompi khusus untuk satuan Altileri).

Khusus untuk Batalyon Infantri dapat merupakan bagian taktis dari suatu Brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi. Contoh Bataliyon Infanteri (Yonif) yang tergabung dalam Brigade Infanteri (Brigif), adalah Yonif 312/Kala Hitam (Subang), Yonif 310/Iklas Karya Utama (Sukabumi), dan Yonif 327/Brajawijaya (Cianjur), ketiganya berada di bawah komando Brigif 15/Kujang (bermarkas di Bandung).

Yonif yang berstatus "BS" (Berdiri Sendiri), adalah Yonif yang tidak bergabung dalam Brigif, namun komandonya langsung dari Pangdam (setempat), karena biasanya Yonif tersebut adalah Yonif andalan, yang biasa disebut sebagai bataliyon pemukul Kodam. ContohYonif yang berstatus "BS", antara lain adalah Yonif 401/Banteng Raiders (Kodam IV/Diponegoro), Yonif 507/Sikatan (Kodam V/Brawijaya), Yonif Linud 733/Masariku (Kodam VIII/Trikora), Yonif Linud 100/Prajurit Setia (Kodam I/Bukit Barisan), dan lain-lain. Kategori lain adalah bataliyon yang di bawah komando Korem (Komando Resort Militer). Ini adalah kategori yang paling umum. Contoh Yonif 315/Garuda (di bawah Korem 061/Suryakencana, Bogor), Yonif 408/Subrastha (basis Kendal, di bawah Korem 073/Makutarama, Salatiga), Yonif 521 (basis Kediri, di bawah Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun), dan lain-lain.

Jumlah personil Yonif kurang lebih 700 hingga 1000 orang, Batalyon biasanya dipimpin seorang Mayor (senior) atau Letnan Kolonel.

Sedang untuk Bataliyon di luar infanteri, seperti Bataliyon Kavaleri (Yonkav), Bataliyon Artileri Medan (Yonarmed), Bataliyon Zeni Tempur (Yonzipur), Bataliyon Perbekalan dan Angkutan (Yonbekang), hitungan personelnya bukan sekadar orang per orang, namun jumlah kekuatan peralatannya dan anggota yang menjadi operator (awak) peralatan tersebut, misalnya Yonkav terdiri dari sekian tank atau sekian panser, Yonarmed terdiri dari sekian meriam, dan seterusnya. Jadi jumlah personelnya tidak sebanyak bataliyon infanteri biasa.

Bataliyon artileri ada dua macam, sesuai fungsinya: Bataliyon Artileri Medan (sasaran darat) dan Bataliyon Artileri Pertahanan Udara (sasaran udara).

Yonkav unsur persenjataan yang utama ada dua, yaitu tank dan panser. Ada Yonkav yang persenjataannya khusus panser atau khusus tank saja, atau gabungan antara keduanya. Contoh Yonkav yang persenjataannya hanya tank: Yonkav 1/Kostrad. Sedang khusus panser, contohnya Yonkav 7/Panser Khusus Kodam Jaya. Contoh yang gabungan: Yonkav 9/Serbu (Kodam Jaya), Yonkav 4/Serbu (Kodam III/Siliwangi). Yonkav yang berunsur gabungan panser dan tank, adalah bentuk yang paling umum.

BRIGADE

Satuan tempur di atas Batalyon, dan di bawah Divisi yang merupakan satuan dasar tempur terdiri dari unsur-unsur tempur (biasanya tiga Batalyon), unsur-unsur bantuan tempur dan unsur-unsur bantuan administrasi.

Brigade dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari komando yang lebih besar (Divisi).

Jumlah kekuatan personelnya kurang lebih 3000 hingga 5000 personel.

Karena merupakan satuan tempur yang relatif besar (gabungan tiga bataliyon), maka ketika operasi pada tingkat brigade, kesatuan tersebut bisa bergerak sendiri, lengkap dengan unsur Bantuan Tempur (Banpur) dan Bantuan Administrasi (Banmin) sendiri. Koordinasi Banpur dan Banmin berada di bawah unit tersendiri, yaitu Detesemen Markas, dipimpin seorang Dandema.

Brigade Infanteri (Brigif) di lingkungan TNI ada beberapa macam, bisa berdasar garis komando, bisa berdasar kualifikasi.

Berdasar garis komando, ada Brigif yang berada di bawah :

Kodam [Brigif yang berada di bawah Kodam hanya ada dua, yaitu Brigif 1/Jaya Sakti (Kodam Jaya) dan Brigif 15/Kujang (Kodam III/Siliwangi)]

Kostrad [Brigif Linud 3 (Makassar), Brigif Linud 17/Kujang I (Jakarta), Brigif Linud 18/Trisula (Malang), Brigif 13/Galuh (Tasikmalaya), Brigif 9 (Jember), dan Brigif 6 (Solo)]


Berdasar kualifikasi, ada Brigif Lintas Udara (linud), dan Brigif Lintas Medan (Brigif biasa).


RESIMEN

Satuan militer di bawah Divisi yang terdiri dari beberapa Batalyon (biasanya 3 Batalyon).

Resimen merupakan satuan dengan kesenjataan yang sejenis, misalnya Resimen Arteleri Medan, Resimen Arhanud.

Resimen biasanya dipimpin seorang Kolonel.

Unsur-unsur satuan di bawah Resimen, hampir sama dengan Brigade.

Tampaknya TNI lebih cenderung memakai sistem Brigade. Itu terlihat tidak adanya lagi satuan yang memakai sebutan Resimen, setidaknya di lingkungan Angkatan Darat. Terakhir, mungkin kita masih ingat, satuan yang pernah memakai nama resimen, adalah Kopassus, saat masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).

DIVISI

Satuan tempur militer terbesar, dengan kekuatan penuh. Maksudnya secara operasional, memilki kesatuan kesatuan tempur, berikut unsur pendukungnya, yaitu bantuan tempur dan bantuan administrasi, yang berada dalam garis komando Divisi tersebut, jadi tidak perlu mendatangkan dari komando lain di luar Divisi. Seperti Divisi Infanteri yang ada di Indonesia.

Angkatan Darat memiliki dua satuan setingkat Divisi, yang keduanya berada di bawah Kostrad, yaitu Divisi Infanteri 1 (markas di Cilodong, Bogor), dan Divisi Infanteri 2 (markas diSingosari, Malang). Divisi-divisi tersebut, selain memiliki unsur tempur sendiri (infanteri, kavaleri dan artileri), juga memiliki unsur bantuan tempur (Bataliyon Zeni, Bataliyon Perhubungan, dan Bataliyon Peralatan), dan unsur bantuan administrasi sendiri (perbekalan, angkutan, kesehatan, polisi militer, dll).

Divisi biasanya dipimpin oleh seorang Mayor Jendral.

DETASEMEN

Ada beberapa pengertian istilah Detasemen :

Kesatuan yang terdiri dari pasukan atau kapal-kapal yang diambil dari kesatuan yang lebih besar dikirim untuk suatu tugas khusus. Untuk Angkatan Darat, bisa berupa kendaraan lapis baja, seperti Detasemen Kavaleri.
Kesatuan tetap yang berkekuatan kurang lebih sebesar Peleton hingga Kompi yang dibentuk untuk tugas-tugas tertentu. Contoh: Detasemen Intel (Denintel) Kostrad, Denintel Kodam, Denma Brigif, Detasemen Polisi Militer, dan Detasemen 81/Anti Teror Kopassus (sebelum dilikuidasi). Untuk kategori ini komandannya, perwira berpangkat Mayor atau Letkol.
Nama tingkat kesatuan untuk organisasi kemarkasan tingkat Komando Utama ke atas. Contoh: Detasemen Markas (Denma) Markas Besar Angkatan Darat, Denma Mabes TNI, dan Denma Makodam. Komandannya biasanya berpangkat Kolonel (untuk Mabes), atau Letkol (untuk Makodam).



Keep Never Say Die Attitude & Down To Earth

Minggu, 26 Juni 2011

Inilah dia calon pemimpin bangsa Indonesia: Kapten. Infantri. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc, M, PA


Inilah dia calon pemimpin bangsa Indonesia, 15 atau 20 tahun kedepan yaitu Kapten. Infantri. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc, M, PA. Pria berkelahiran 10 Agustus 1978 ini rasanya memang telah disiapkan oleh keluarga untuk menjadi seorang pemimpin yang terbaik untuk bangsa ini. Mulai dari segi Internal dan Eksternal telah dipersiapkan khusus oleh keluarga. Internal mungkin agus terlihat sebagai Pria yang santun dan sangat berwibawa dan dari sisi eksternal agus telah dibekali pendidikan yang sangat mumpuni oleh keluarga.

Agus memang pantas untuk rasanya diplot oleh keluarga cikeas untuk menjadi pimpinan bangsa ini kedepannya. walaupun masih berusia 32 tahun beliau sudah bisa menggabungkan 2 gelar atau kepangkatan yang sangat bergengsi yang telah disandang oleh dirinya. yang pertama beliau diusia sekarang temasuk yang bersinar diangkatannya dengan pangkat Kapten Infantri.


Selain itu beliau juga bergabung, dengan kesatuan elite di tubuh Angkatan Darat yaitu sebagai Perwira Komando Strategis Angktan Darat (kostrad) Agus juga Ikut sebagai pasukan perdamaian kontingen garuda XXIII/A yang telah diberangkatkan sebagai bagian dari pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). Ia tergabung dalam Unit Mekanis.

Belum lagi berbagai prestasi yang ia raih seperti ia meraih bintang Adimakayasa atau gelar yang diberikan kepada lulusan terbaik Akademi Militer pada tahun 2000, gelar ini menyamai prestasi sang ayah yang mendapat gelar serupa pada Tahun 1973 yaitu DR. Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya sewaktu bersekolah di Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara, Magelang. Agus juga menjadi jadi yang terbaik sewaktu bersekolah di SMA tersebut.

Selain gelar didepan yang sebutkan diatas, agus juga masih memiliki 2 gelar yang mentereng kedua gelar tersebut ia peroleh dari Universitas luar negeri seperti gelar M.SC didapat dari National Technologi University, Singapura (2006) dan gelar M.PA nya diperoleh dari Harvard University pada tahun (2009).

Rasanya bukan hal yang mustahil, di usai yang belum 40 tahun saya meramalkan bahwa agus sudah dapat merampungkan pendidikan Strata 3 nya, atau sudah mengemban gelar DR atau Ph,D. Anda bisa bayangkan bersama bagaimana seorang perwira militer aktif dengan gelar DR, kurang apalagi rasanya untuk menjadi pemimpin di negeri ini. Untuk seorang Agus harimurti untuk menyelesaikan S3 nya bukan hal perkara yang sulit, karena memang beliau memiliki Intelektualitas yang tinggi dan cerdas pemikirannya.

Belum lagi hal ini ditunjang dengan sang ayah yang masih menjabat sebagai orang nomor satu negeri ini yang tentunya sangat menunjang karir agus kedepannya. Paling tidak 4 tahun kedepan Agus sudah berpangkat Mayor atau Letkol apabila nasib dan takdirnya bagus. Atau paling tidak selama 15 tahun kedepan agus sudah menyandang Pangkat Brigjen atau Mayjen, apabila tidak ada aral melintang.

Kita doakan saja bersama, mudah-mudahan selama 15 tahun terakhir ini agus dapat mempersiapkan dirinya untuk dapat menjadi yang terbaik di negeri ini.


Keep Never Say Die Attitude & Down To Earth

Selasa, 07 Juni 2011

Militer Cina Puji Kopassus


REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Angkatan Bersenjata China (People's Liberation Army/PLA) memuji kehebatan Komando Pasukan Angkatan Darat atau Kopassus yang terbukti berhasil melakukan setiap misinya dengan baik. "Termasuk misi yang dilakukan saat pembebasan kapal di Somalia," kata Kepala Staf Komando Militer Jinan China Letjen Zhao Zongqi di Bandung, Senin.

Ia mengatakan, Kopassus merupakan salah satu pasukan elit terbaik di dunia baik dalam keberhasilan dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Berbicara saat pembukaan Latihan Bersama Kopassus dengan PLA, Zongqi mengatakan, kehebatan Kopassus telah terbukti di beberapa operasi yang dijalankan termasuk dalam operasi di perairan Somalia.

"Tidak itu saja, Kopassus juga terbukti mampu menjalankan misi-misi perdamaian PBB tergabung dalam kontingen TNI," katanya, menambahkan.

Terkait itu, tambah Zongqi, dalam latihan bersama yang baru kali pertama diadakan, kedua pihak dapat saling mengisi dan memperkaya potensi, keunggulan yang dimiliki militer kedua pihak, khususnya pasukan khusus kedua negara.

"Bagaimana pun dengan latihan bersama itu, terutama dalam penanggulangan terorisme, segala macam ancaman dapat diantisipasi dan diatasi dengan lebih baik," katanya.

Latihan bersandikan "Sharp Knife 2011" dipusatkan di Pusat Pendidikan Kopassus Batujajar berlangsung 6 hingga 19 Juni 201.
Materi latihan bersama itu antara lain menembak tepat, tembak reaksi 1 sampai 4, serbuan rumah ban, teknik pertempuran jarak dekat (PJD), Method of Entry (MoE), teknik dan taktik pembebasan sandera dan penerjunan statik dan free fall serta studi kasus tentang terorisme.

Tujuan latihan bersama meningkatkan kemampuan serta ketrampilan antara anggota Kopassus dan PLA China dalam bidang taktik dan teknik operasi khusus.

Selain itu, meningkatkan kemampuan kedua belah pihak dalam mengantisipasi berkembangnya ancaman terorisme.